Dalam pertemuan ini, perwakilan pemerintah provinsi anggota GCF Indonesia yang meliputi: Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat telah merumuskan sejumlah poin kepedulian pemerintahan sub-nasional terhadap hutan dan perubahan iklim dalam suatu platform yang disebut Balikpapan Challenge. Balikpapan Challenge adalah inisiatif baru dari Pemerintahan Sub-Nasional setingkat Provinsi dan Negara Bagian yang menyatukan pemerintah, perusahaan, masyarakat sipil, petani, dan masyarakat adat dalam komitmen aksional mengurangi deforestasi dan memerangi perubahan iklim. Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, sebagai tuan rumah GCF, bersama dengan Institut Penelitian Inovasi Bumi (INOBU) sebagai Sekretariat GCF Indonesia, akan meluncurkan platform Balikpapan Challenge pada Pertemuan Tahunan GCF di Balikpapan nanti.
Di samping itu, pertemuan persiapan ini juga menghadirkan Dirjen Perubahan Iklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perwakilan Kementerian Pertanian, dan 17 mitra pembangunan dari Kedutaan Besar, Organisasi Donor, dan lembaga-lembaga non-pemerintah. Poin-poin pertemuan ini adalah: (1) para Gubernur anggota GCF mengajak kerja sama yang erat antara Pemerintah Nasional dan Sub-Nasional serta semua pihak yang mempunyai perhatian pada pembangunan rendah emisi, (2) menempatkan kelompok-kelompok yang hidupnya tergantung pada hutan, terutama masyarakat adat sebagai aktor yang harus diutamakan dalam mengatasi kerusakan hutan dan perubahan iklim, (3) mengajak berbagai pihak, mitra pembangunan dan organisasi non-pemerintah untuk sama-sama mendukung dan mengawal proses menyiapkan Balikpapan Challenge dan mewujudkannya di masing-masing Provinsi dan Negara Bagian anggota GCF.
Berbagai pihak dari perwakilan negara lain dan donor mendukung rencana kerja GCF “Balikpapan Challenge” dan melihatnya sebagai potensi besar untuk momentum aksi sub-nasional sebagaimana dimandatkan Paris Agreement.
(SP / Nala)
0 comments