Beberapa tokoh atau pejabat yang hadir Ketua MKKS Dr. Ahmadong M. Pd, Koordinator pengawas dra. Juanitasari, M. Pd, Ketua PGRI Dr. H. Suprapto M. Pd, Wakil ketua 1 PGRI Andi M. Ma'ruf M. Pd, Wakil forum ASN Syahly Wardhana, Edi Kurniawan, H. Ambo Sakka, M. Pd, dan kakil forum Honorer dihadiri ketua Martin, S. Pd.
Pada kesempatan tersebut, semua elemen yang hadir memberikan sambutan/pandangan, baik dari pihak MKKS, PGRI, maupun pengawas.
MKKS menceritakan bagaimana settingan pada pertemuan 24 dan 26 mei 2017 di provinsi, lebih terkesan komunikasi 1 arah dari pemprov Kaltim, hanya diminta testimoni, itupun yang ditulis di koran hanya potongan dan tidak utuh sehingga maksudnya menjadi bias. Yang tidak kalah penting adalah MKKS Berau tidak akan memberi sanksi apapun terkait demo.
Pihak PGRI menceritakan bahwa sebenarnya mereka tidak tinggal diam, menjembatani Forum Honorer ke DPRD, namun tetap berterimakasih bahwa yang dilakukan adalah hal yang baik dan efektif, bahkan memberi penghargaan tersendiri bahwa peserta aksi adalah pahlawan. Pun demikian koordinator pengawas, Dra. Juanitasari, M. Pd, "tidak benar aksi mencoreng nama baik ASN," katanya.
Sementara dari perwakilan Forum ASN berterimakasih atas sambutan hangatnya seraya menekankan bahwa aksi sama sekali tidak mencoreng nama baik ASN apalagi guru. Forum ASN menolak semua bentuk intimadasi terhadap pihak yang ingin mengemukakan pendapat, bahkan dalam skala kecil di sekolah. Lebih lanjut Forum ASN meminta semua pihak lebih bijak dalam merespon dinamika sosial politik pasca aksi, terkait upaya pihak-pihak tertentu yang ingin membenturkan guru dengan kepala sekolah.
Diakhir pertemuan, ditutup dengan pernyataan spontan dari semua yang hadir bahwa "guru-guru peserta aksi adalah pahlawan mereka", bukan hanya 13 guru yang rekeningnya terblokir, namun juga semua yang ikut aksi serta ikut partisipasi sumbangan dan doa. (Anra / Nala)
0 comments