Seminar bertajuk "Aswaja dan Islam nusantara" tersebut dihadiri 500an peserta dari kalangan aktivis mahasiswa, lembaga dan badan otonom NU, OKP, dan siswa sekolah menangah dengan menghadirkan nara sumber majelis pembina GP Ansor Pusat, Dr. KH Abdul Ghofur, MA., ketua Rijalul Ansor Kalimantan Timur, M. Yusrul Hana, S.Sos, dan pengurus cabang Nahdlatul Ulama Kutai Timur, Sismanto, M.Pd.
"Untuk itu, apabila dan organisasi-organisasi yang menolak bentuk Pancasila dan NKRI, maka GP Ansor menolak dengan tegas organisasi tersebut," tegas Zainul.
Tampil pada sesi pertama seminar panel, wakil sekretaris pengurus cabang Nahdlatul Ulama Kutai Timur, Sismanto M.Pd menguraikan secara detail konsep Ahlussunnah Wal Jamaah dari pengertian, Sejarah dan Perkembangannya. Bagaimana epistemologi Aswaja dalam dadits, perjalanan pergolakan politik dan teologi yang dimulai dari wafatn Khalifah Umar Bin Affan sampai dengan perang jamal dan perang Shiffin.
Disamping itu juga, Sismanto juga mengupas sedikit tentang berdirinya Dinasti Umayyah dan munculnya firqoh-firqoh dalam Islam serta deklarasi Aswaja oleh Imam Al-Asyariyah saat Bani Abbasyiyah, dan perkembangan Al-Maturidi di Bukhoro.
Sementara didaulat sebagai pemateri pada seminar panel pertama, ketua rijalul Ansor pimpinan wilayah gerakan pemuda Ansor Kalimantan Timur, M. Yusrul Hana mengupas tentang Islam Nusantara.
Pada kesempatan tersebut, Yusrul Hana mengurai secara detail sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia, perkembangan faham keagamaan yang masuk dan berkembang di Indonesia pada masa permulaan, serta strategi dakwah Islam di Indonesia melalui peranan ekonomi, seni, budaya, pendidikan, dan politik.
Sementara tampil sebagai pemateri utama Dr. KH. Abdul Ghofur, MA., menguraikan secara detail Ahlussunnah Wal Jamaah dari kajian teologi, bidang tasawuf, dan fikih. Pada kesempatan tersebut, Gus Ghafur sapaan akrabnya menjawab salah satu pertanyaan mahasiswa STAIS Kutai Timur bagaimana membumikan tasawuf bagi kalangan remaja dan pemuda yang biasanya dominan dilakukan orang tua. (Nala)
2 comments