Koordinator Nasional Ampera, A. Jabidi Ritonga, mengatakan pihaknya mencoba mengusulkan dan menawarkan pada Cak Imin supaya mau mengikuti kontestasi Pilpres 2019.
"Berdasarkan kriteria, beliau jawaban dari masalah kebangsaan saat ini," ujar Jabidi di Resto Bumbu Desa Cikini, Jakarta Pusat, Jumat 2 Juni 2017.
Ada beberapa poin kenapa Cak Imin dianggap pantas menjadi cawapres. Pertama, Cak Imin merupakan mantan aktivis kampus sejak ia menempuh pendidikan di Universitas Gajah Mada.
"Agenda reformasi belum banyak yang terwujud, butuh pemimpin yang memahami perjuangan tersebut," kata Jabidi.
Alasan kedua, Cak Imin yang berlatar belakang santri dianggap memiliki kualitas dalam beragama. Apalagi mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transportasi itu merupakan murid dari Presiden keempat Indonesia Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Muhaimin Iskandar. Foto: Antara/Basri Marzuki
Jabidi menilai pemerintah Indonesia kini punya permasalahan komunikasi dengan kelompok beragama. Cak Iman yang berlatar belakang santri inilah disebut dapat menjadi penyambung komunikasi antara pemerintas dan kelompok beragama.
"Hari ini Islam sendiri terdapat problem komunikasi antara pemerintah dengan umat Islam," kata Jabidi.
Ampera mengaku belum berkomunikasi dengan Cak Imin soal usulan ini. Pihaknya membebaskan Cak Imin untuk memilih siapa yang dijadikan calon presiden.
"Kita serahkan pada beliau, apa incumbent pak Jokowi (Joko Widodo) atau pak Prabowo (Prabowo Subianto)," ucap dia.
Meski masih jauh dari 2019, Jabidi mengungkapkan, saat ini momentum yang tepat untuk mengusulkan Cak Imin. "Kita melihat tahapan pemilu 2019 sudah mulai berjalan. Panitia penyelenggara pemilu juga sudah berjalan. Ini momentum," ujarnya.
Source Metrotvnews
0 comments