Seminar dalam memperingati harlah GP Ansor ke 83 tersebut menghadirkan nara sumber majelis pembina GP Ansor Pusat, Dr. KH Abdul Ghofur, MA., ketua Rijalul Ansor Kalimantan Timur, M. Yusrul Hana, S.Sos, dan pengurus cabang Nahdlatul Ulama Kutai Timur, Sismanto, M.Pd.
Dalam sambutannya Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kutai Timur, Zainul Arifin, SH mengungkapkan bahwa negara Indonesia terbentuk merupakan salah satu perjuangan dari para Kyai ulama Nahdlatul Ulama. Salah satunya menetapkan falsafah negara Pancasila yang secara substansi sesuai deangan ajaran Islam. Sehingga, gerakan pemuda Ansor menegaskan tetap mengawal NKRI yang merupakan bentuk final dari perjuangan umat Islam.Ketua Tanfidiyah Nahdlatul Ulama Kabupaten Kutai Timur, Drs. H. Irawansyah, M. Si dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan seminar yang diselenggarakan oleh Gerakan Pemuda Ansor Kutai Timur dalam rangka memperingati harlah GP Ansor ke 83. Perlu adanya silaturrohim seperti ini, mengingat konstelasi politik sebagaimana yang terjadi di Jakarta berdampak pada daerah, sehingga acara yang diselenggarakan GP Ansor setidaknya sebagai wahana silaturahim kebangsaan.
"Untuk itu, sebagai ketua pengurus cabang Nahdlatul Ulama Timur saya apresiasi kegiatan yang diselenggarakan sahabat-sahabat GP Ansor, " ujar Irawansyah yang juga menjabat sebagai sekretaris kabupaten Kutim.
Disamping itu pula, pada kesempatan tersebut Irawansyah mengajak warga nahdliyin Kutai Timur membangun kemandirian NU, langkah yang dilakukan untuk memiliki modal diantaranya adalah menggalang dana. Program gerakan penggalangan koin nusantara yang dimotori oleh LPNU Kutim, mendapat dukungan yang signifikan dari kalangan warga Nahdliyyin, harapnya.
Pada akhir kesempatan, Irawansyah launching Koin Nusantara sebagai langkah awal kemandirian organisasi NU dengan didampingi beberapa perwakilan dari kepolisian, KNPI, PW Ansor kaltim, dan pengurus NU Kutim. (Nala)
0 comments